Kamis, 30 Mei 2013

Tak Pandai Bersyukur





Siang itu aku sedang berada di dalam bis Indralaya yang akan membawaku ke kota Palembang. Seperti bis yang lainnya, kalau belum penuh atau minimal ada sepuluh penumpang, biasanya bis ini takkan berangkat samapi kuota yang diinginkan si supir maupun kernetnya tercapai.

sebenarnya siang itu aku tak terlalu berantusias untuk pergi, karena begitu teriknya matahari bersinar jadi rasanya matahri itu ada di depan mukaku, tapi karena sesuatu yag "urgen" jadi kupaksakan saja kaki ini melangkah, hingga terdampar di dalam bis yang masih "ngetem". 

tak sengaja sambil menunggu bis itu memenuhi kuotanya mereka, aku melihat-lihat keluar kaca bis, sekedar untuk membuang penat siang yang panas itu.

di luar, tepat di samping bis yang sedang aku tumpangi ini, ada seorang bapak-bapak yang aku tebak umurnya sekitar 40an atau mungkin lebih. atau boleh jadi kurang. karena yang aku tahu, terkadang karena beitu kerasnya hidup ini, dapat membuat wajah makhluk hidup di dunia ini tampak jauh lebih tua dibandingkan dengan umurnya.

Bapak itu tampak kumal, dengan bekas karung beras yang tak auh lebih kumal lagi darinya, yang dia letakkan di pundak sebelah kirinya, sedangkan tangan sebelah kanannya memegang semacam besi panjang yang ujungnya dibuat melengkun agar dapat digunakan untuk mengambil barang-barang bekas sejenis cangkir-cangkir plastik, botol dan barang bekas lainnya.

kulitanya hitam legam, terbakar panasnya matahari yang tiada kira ini. aku melihatnya menjadikan aku semakin tahu betapa kerasnya hidup ini.

saat aku dapat begitu santainya duduk di bis ini, untuk berpergian walaupun sedikit merasakan uap panas dari matahari, tapi setidaknya aku sekarang sedang menggunakan pakaian yang bersih, rapi dan wangi. tidak ada sobekan sana-sini yang membuatku malu.

tapi, pakaian yang bapak itu gunakan. warnanya sudah mendekati kata uzur, telah bercampu denga warna tanah serta debu-deebu kota ini..

aku yang sedang duduk manis di bis ini, sambil minum susu dengan santainya, sedangkan beliau sedang mengais sejumput rezeki untuk sekedar menemukan sebuah cangkir plastik yang sekiranya sangat tidak sebanding dengan harga susu yang aku minum ini.

aku yanga aakn dengan mudahnya mengeluarkan uang sekitar Rp 7000,- untuk membayar ongkosku pergi ke palembang, tapi di luar sana bapak itu harus menelan semua debu kota ini dan panasnya kota ini. untuk sekedar mendapatkan uang seribu atau dua ribu dari hasil ia menjual barang bekasnya.

Sungguh, terkadang aku terlalu sangat sering tidak pandai bersyukur dengan semua yang telah allah berikan kepadaku.
sedangkan di luar sana masih begitu banyak orang yang harus menderita demi mendapatka sebutir nasi untuk hari ini.



Episode untuk kita

Mata yang sembab, menangisi kehidupan yang begitu berat.
jadikanlah sepotong kisah dalam hidupmu.
jangan sesali apa yang telah terjadi.
semuanya pasti ada hikmah yang tersirat.

berikanlah waktu kemarin sebagai waktunya air matamu mengalir seperti sungai.

tapi berikanlah waktu masa depanmu untuk melangkah menjemput cerahnya matahari besok yang pasti akan bersinar untukmu.


dunia ini takkan selamanya gelap.

allah telah mengajari kita lewat rotasi bumi.
ada bagian yang akan gelap
ada bagian yang akan terang.
mungkin saaat ini, kita sedang berada di posisi malam
tapi yakinlah, akan ada saatnya datang cerahnya pagi dan terangnya siang

dunia ini memang penuh makna, tapi bagi mereka yang mau berpikir.

allah telh banyak menyampaikn pesannya lewat semua yang Dia ciptakan untu kita
tapi sekai lagi, yang sadar hanyalah mereka yang mau berpikir.

persiapkanlah esokmu yang cerah

agar kau tak perlu lagi menangis menyesali yang ada.
masa lalu bukanlah untuk dipermasalahkan ataupun ditangisi, akan etapi masa lalu adalah pelajaran berharga buat kita.
gapai masa depanmu, dan nikmatilah setiap episode yang allah buatkan untuk kita.

Rabu, 29 Mei 2013

dia

Saat dia pergi, mungkin air mata ini rasanya takkan pernah kering untuk mengiringinya sepanjang jalan hidup ini.
dan ternyata hingga kinipun memang air mata ini mengalir untuk setiap do'a yang kulantunkan untuknya.

walaupun goresan cerita hidupku di bagian ini tak pernah terbayangkan olehku, dan andaipun aku membayangkannya, aku selalu berteriak, aku takkan sanggup.

tapi hingga kini aku mampu tersenyum dan bilang aku baik-baik saja.

allah memang akan menguji hambanya sesuai dengan kesanggupannya.

allah maha adil, itu sangat benar dan tidak perlu dipertanyakan lagi
hanya keadilan manusialah yang sangat dipertanyakan dan patut untuk dipertanyakan

jadi bagi kalian yang merasa dunia ini terasa tidak adil buat kalian, itulah yang membuat dunia kalian sempit. karena kalian sendirilah yang membuat dunia ini tidak adil buat kalian. kalian telah membuat sempit dunia ini yang semestinya sangat begitu luas, karena allah telah membuatnya dan menciptakannya menjadi sangat luas. tapi hal ini hanya akan disadari oleh mereka yang mau berpikir.


berpikirlah bahwa kau makhlik beruntung yang pernah ada di dunia ini, tapi ingat batasannya jangan sampai membawamu pada kesombongan yang sangat dibenci oleh allah, bawalah dunia ini menjadi keberuntungan bagimu dan bawalah dirimu ke kesederhanaan sebagai bentuk rasa syukur kita.


nikmatilah apa yang telah allah anugrahkan untuk kita, jalani cerita yang allah buat untuk kita, allah takkan pernah inginkan kesulitan pada ummatNya, kecuali kita sendiri yang menginginkan menajadi makhluk yang hidupnya selalu susah. keputusan ada di tanganmu.


depan yang gelap



jika aku masih bisa tertawa,,aku akan tertawa, aku tak ingin menggunakan waktuku untuk menangis kecuali karena Dia yang maha karya.

mungkin di depanku masih begitu gelap, aku tak tau akan ada di mana langkah ini berpijak.
walaupun begitu, langkahku akan tetap berusaha melanjutkannya. Menguatkan hati adalah caraku dalam melangkah, keyakinan diri adalah caraku dalam memutuskan arah mana yang akan aku pilih.

mungkin pijakan kaki ini memberi begitu berat tantanganku untuk melangkahkan kaki ini. tapi aku yakin apapun itu, allah pasti telah merangkai cerita yang indah untuk hidupku, sekarang waktunya kaki ini untuk berusaha menggapai indahnya cerita yang allah tetapkan untukku.