Oleh : Reny
Sekarang adalah waktunya
penantian. Menantikan kabar dari kamu. Kamu, iya kamu.
Seperti lagunya Nadya Rafika :
Jantung berdebar debar
Rasanya tak menentu
Hati bergetar getar
Menanti kamu disini
Sekitar dua bulan lalu, aku mempersiapkan
semua kebutuhan untuk lulus meminang kamu.
Aku beranikan diri untuk merantau.
Meninggalkan semua yang pasti di kampung halaman, lalu melangkahkan kaki ke
sini dengan semua yang tak pasti.
Tak pasti PERTAMA
tak pasti diterima atau tidak
Tak pasti KEDUA
tak pasti uang SPP-nya dari mana
Tak pasti KETIGA
tak pasti beasiswanya lolos atau tidak
Tak pasti KESEKIAN
tak pasti bertahan hidup dari mana, mau dapat uang dari mana, dan lain-lain yang begitu banyak tak pastinya.
Tapi aku sudah telanjur jatuh cinta padamu
sejak sepuluh tahun yang lalu.
Sejak sepuluh tahun lalu, aku telah mencoba
meminangmu sebanyak dua kali.
Kali pertama, aku datang dan kau tolak.
Aku
gagal.
Aku masih belum sanggup memenuhi apa yang kau inginkan.
Kali kedua yaitu
saat sekarang.
Aku kembali mencoba meminangmu untuk kedua kalinya. Aku
persiapkan semuanya dengan semangat dan pantang menyerah.
Kau adalah mimpiku. Kau telah
membayangiku sekian lamanya. Masuk dalam dunia mimpiku juga masuk dalam dunia
nyataku.
Tidak usah kau tanyakan lagi tentang seberapa besar keinginanku untuk
memilikimu. Aku telah begitu banyak merelakan tawaran manis semua yang datang
padaku demi tetap berusaha ingin memilikimu.
Walaupun nanti, pada akhirnya
suratan takdir menentukan jalan cerita yang lain untuk kita. Aku tidak akan
pernah menyesal untuk semua ruang, waktu dan hal lainnya yang aku lepaskan
selama ini.
Aku yakin, kita adalah jodoh. Iya, kau adalah jodoh mimpiku.
Dan jika kita benar-benar menjadi
jodoh, banyak langkah yang akan aku rangkai bersamamu.
Banyaaaakkkkkkk. Haha.
Andai aku lulus ITB.
Maka aku akan sangat bahagia.
*serasa lagi ngasih game jika maka ke siswa-siswa. Hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar